Adab Kepada Allah
Diantara adab kita sebagai muslim yang harus selalu kita jaga kepada Allah tuhan penguasa semesta ialah selalu bersyukur.
Amat sangat banyak nikmat yang Allah SWT anugerahkan kepada kita, dari semenjak kita berbentuk setetes air mani di dalam rahim ibunda kita nikmat Allah sudah mengalir dan diberikan kepada kita, dan nikmat itu terus Ia berikan sepanjang perjalanan hidup kita sampai ajal setiap orang dari kita menjumpa. Nikmat itu ada yang memang kita minta dariNya dan ada nikmat yang tidak kita minta, atau bahkan nikmat yang tidak terbesit di benak kita. Ia Sang Maha Kaya itu memberikannya kepada kita.
Maka kewajiban kita adalah beradab kepadanya dengan bersyukur atas nikmat-nikmat itu, dalam bersyukur ada tiga yang harus kita lakukan,
Pertama: Bersyukur dengan lisan kita, mengucap hamdalah (Alhamdulillah) dan memuja-memujiNya dengan puja-pujian yang layak dan sesuai dengan keagunganNya.
قال إنما أوتيته على علم عنديㅤㅤㅤ
"Qarun berkata: sesungguhnya aku mendapatkan harta semata-mata karena ilmu yang ada pada diriku" QS Al- Qashash: 78
Sungguh kufur nikmatlah kita jika demikian.
Ketiga: Bersyukur dengan anggota tubuh, kita gunakan anggota tubuh kita untuk ketaatan, kepatuhan kepadaNya. Kita gunakan kenikmatan-kenikmatan yang Ia berikan untuk selalu tunduk dan beribadah, mengerjakan apa yang ia inginkan dan ridhoi.
Jangan sampai nikmat mata, mulut, telinga, tangan, kaki serta nikmat harta dan lainnya yang Allah berikan kepada kita kita gunakan untuk memaksiati Allah yang memberikan semua itu kepada kita.
Alangkah tidak bersyukr dan memalukannya kita bermaksiat kepada Allah dengan fasilitas yang Allah berikan, coba kita bayangkan dalam keseharian kita, seandainya kita seorang bos atau atasan, kita berikan fasilitas banyak kepada karyawan kita, kemudian karyawan tersebut menggunakan fasilitas-fasilitas itu untuk menentang dan melawan kita. Bagaimanakah kira-kira perasaan kita?
Sungguh, kita tidak akan pernah bisa menghitung semua nikmat yang Ia berikan.
وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها
Beradablah kepada Allah, jangan malah sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar