Niat Puasa Ramadhan Setiap Hari Atau Cukup Satu Kali?
Niat merupakan hal yang urgen dalam
sebuah ibadah seperti wudhu, shalat, zakat, haji dan lain sebagainya, tanpa niat
ibadah tersebut akan sia-sia dan tidak akan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala,
hal ini didasari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang
diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Al Khattab radiallahu ‘anhu:
إنما
الأعمال بالنيات
“sesungguhnya diterimanya sebuah amal itu tergantung dari niat”
begitu juga puasa, puasa merupakan
ibadah yang membutuhkan niat bagi sesiapa yang melakukannya, karena niat dalam
puasa adalah salah satu rukun yang tanpanya puasa seseorang tidak akan sah. Diantaranya
puasa di bulan Ramadhan, kita wajib
berniat agar puasa kita sah dan kewajiban kita gugur serta memperoleh pahala
dari Allah subhanahu wata’ala. Tapi apakah boleh jika seseorang melakukan niat
puasa pada awal Ramadhan untuk satu bulan penuh ataukah harus melakukan niat pada
setiap hari dari hari-hari di bulan Ramadhan tersebut?.
Dalam hal ini para pakar ilmu fiqih
dari madzhab yang empat berbeda pendapat, ada dua pendapat, yaitu:
1. Wajib
Niat Setiap Hari
Pendapat pertama adalah pendapat
mayoritas ulama fiqih dari madzhab Al Hanafiyah, Asy Syafi’iyah dan Al
Hanabilah, yaitu seseorang yang ingin berpuasa pada bulan Ramadhan maka ia
harus melakukan niat untuk setiap hari ia ingin berpuasa, dan tidak boleh
menurut mereka satu niat untuk satu bulan puasa.
2. Boleh
Niat Untuk Satu Bulan Penuh
Para ulama dari madzhab Al Malikiyah
dalam masalah ini menyelisihi mayoritas ulama, mereka berpendapat bahwa
seseorang yang ingin berpuasa Ramadhan boleh melakukan niat di awal Ramadhan
untuk satu bulan penuh, dan tidak wajib baginya untuk berniat pada setiap hari
bulan Ramadhan seperti yang dikatakan jumhur ulama.
Penyebab
Perbedaan
Perbedaan ini dipicu oleh perbedaan
pemahaman para ulama di atas tentang apakah puasa bulan Ramadhan itu sudah
menjadi satu paket dan puasa satu bulan itu merupakan satu ibadah ataukah puasa
setiap hari dari hari-hari di bulan Ramadhan merupakan ibadah tersendiri yang
memerlukan niat sendiri?, Imam Malik bin Anas rahimahullah beserta penganut
madzhabnya melihat bahwasanya puasa bulan Ramadhan adalah satu ibadah yang
cukup hanya dengan satu kali niat, sedangkan mayoritas ulama berpandangan bahwa
setiap hari di bulan Ramadhan adalah ibadah tersendiri dan memerlukan niat
sendiri-sendiri. Dari sinilah muncul dua pendapat di atas.
Jika seseorang ikut pendapat Al
Malikiyah maka jika seandainya pada salah satu hari bulan Ramadhan ia lupa
melakukan niat atau ketiduran hingga pagi dan tidak sempat berniat maka
puasanya tetap sah karena sudah melakukan niat di awal Ramadhan, adapun jika ia
ikut pendapat mayoritas ulama maka pada hari itu ia tidak dianggap bepuasa
karena ia tidak melakukan niat dan wajib baginya mengganti di hari yang lain.
Namun pendapat Al Malikiyah ini
disanggah oleh jumhur ulama dengan sebuah logika yaitu, jika seseorang
melakukan niat untuk satu bulan penuh dan puasa bulan Ramadahan adalah satu
ibadah yang hanya membutuhkan satu niat, apakah jika ada satu hari dari bulan
Ramadhan itu yang batal maka seluruhnya ikut batal?, ternyata Al Malikiyah tidak
berpendapat demikian, dan tidak ada satupun ulama yang berpendapat demikian.
Demikian sedikit penjelasan tentang
masalah niat puasa Ramadhan, semoga bias menambah isi perpustakaan di kepala kita.
Allahu a’lam
Muhamad Amrozi
Muhamad Amrozi
Komentar
Posting Komentar