Keharusan dan Keutamaan Menuntut Ilmu

Mempelajari ilmu agama atau ilmu syar’i adalah sebuah keharusan bagi setiap muslim; karena seorang tidak akan bisa melakukan ibadah yang Allah wajibkan baginya dengan sempurna kecuali dengan mempelajari ilmu tentang itu. Para ulama mengatakan:

ما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب

“suatu perkara wajib yang tidak sempurna kecuali dengan melakukan perkara lain yang mendukungnya, maka perkara itu menjadi wajib pula”


Dalam sebuah hadits yang disahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah dalam bukunya Shahih Al Jami’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

طلب العلم فريضة على كل مسلم وإن طالب العلم يستغفر له كل شيء حتى الحيتان في البحر

“menuntut ilmu hukumnya fardhu/wajib bagi setiap muslim. Dan sungguh seorang yang mencari ilmu akan dimintakan ampun oleh semua sesuatu, bahkan hingga ikan-ikan di laut”

Maka oleh karena itu marilah kiata mempelajari ilmu agama, terkhusus ilmu yang berkaitan dengan ibadah yang Allah wajibkan kepada kita, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan ibadah-ibadah lain yang sifatnya wajib. Imam Ibnu Raslan rahimahullah dalam matan Zubadnya mengatakan:

وكل من بغير علم يعمل...أعماله مردودة لا تقبل

“setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan tertolak dan tidak diterima”

Seseorang yang mempelajari ilmu agama dan ilmu syar’i, kemudian ia betul-betul menjadi terpelajar dalam ilmu tersebut, maka berarti Allah telah menghendaki kebaikan pada dirinya.

Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“sesiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah pada dirinya, amaka Allah akan memahamkannya tentang ilmu agama” HR Bukhari dan Muslim

Dengan mempelajari ilmu agama seseorang akan terangkat derajatnya. Dengan mempelajari ilmu agama sejatinya ia sedang mengambil bahagiannya dari warisan para nabi. Dengan mempelajari ilmu agama seseorang dimudahkan jalannya menuju surga. Dengan mempelajari ilmu agama seseorang akan termasuk adalam golongan orang-orang yang takut kepada Rabbnya; karena sejatinya yang takut kepada Allah hanyalah para ulama, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam Al Qur’an:

{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ } [فاطر: 28]

“sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah ulama” QS Fathir: 28
Dan para malaikat menghaparkan sayap-sayapnya untuk para penuntut ilmu; karena ridha terhadap apa yang ia perbuat tersebut, yaitu menuntut ilmu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat mulia Abu Darda radiallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda:

من سلك طريقا يلتمس فيه علما  سهل الله له به طريقا إلى الجنة، وإن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما يصنع، وإن العالم ليستغفر له من في السموات ومن في الأرض حتى الحيتان في الماء، وفضل العالم على العابد، كفضل القمر على سائر الكواكب، إن العلماء ورثة الأنبياء، إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم، فمن أخذ به أخذ بحظ وافر

“barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntul ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga. Dan sungguh para malaikat akan menghamparkan sayap mereka untuk orang yang menuntut ilmu; karena ridha terhadap apa yang ia lakukan. Dan sungguh seorang alim akan dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi, hingga ikan-ikan di air. Keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seumpama keutamaan bulan atas bintang-bintang di langit. Sungguh para ulama adalah pewaris para nabi, para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu, barang siapa yang ambil bagian, maka ia telah memperoleh bahagian yang besar” HR Tirmidzi

Sebagai penutup. Sungguh orang yang mentut ilmu, selama ia berada di majlis ilmu tersebut, maka sejatinya ia sedang berada di taman-taman suraga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا" قالوا: وما رياض الجنة يا رسول الله؟ قال: "مجالس العلم" وفي رواية "حلق الذكر"

“jika kalian melewati taman-taman surga maka mampirlah”. Para sahabat bertanya: apa itu taman surga wahai Rasulullah? Beliau bersabda: majlis-majlis ilmu” dalam riwayat lain “halaqah-halaqah dzikir”


Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk menuntut ilmu dan mempelajari agama, dan semoga Allah menjadikan kita ahli-ahli ilmu.

Allahu a'lam

Muhamad Amrozi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berwudhu Tanpa Niat, Boleh dan Sahkah?

Air Musta'mal Menurut Empat Madzhab