Pensyari'atan Kurban dan Dalilnya


Hewan tertentu yang disembelih untuk mendekatkan diri kepada Allah tuhan semesta yang dilakukan pada Ayyam An Nahr (10-13 Dzul Hijjah) itulah kurban. Prof. Dr. Wahbah Musthafa Az Zuhali rahimahullah dalam bukunya Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu mneyebutkan bahwa kurban disyariatkan pada tahun ke 2 Hijriyah, bersamaan dengan disyariatkannya zakat dan shalat hari raya.
Diantara hikmah pensyariatannya seperti disebutkan oleh guru besar fiqih perbandingan itu ialah sebagai bentuk syukur kepada Allah yang maha esa atas berbagai macam nikmat yang Ia berikan kepada hambanya, termasuk nikmat umur yang diberikan hingga bisa hidup hingga tahun berikutnya, juga sebagai penebus dosa yang telah diperbuat. Kurban ini juga merupakan sunnah Nabiyullah Ibrahim ‘alaihi as salam, sebagaimana Allah jelaskan:


{وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ}

“dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” QS As Shafat 107

Dalil-dalil Pensyari’atan

Ada beberapa dalil yang menerangkan disyariatkannya kurban ini, baik dalil Al Qur’an, Al Hadits dan juga Ijma’:

a. Al Qur’an

1. Dalam surah Al Kautsar ayat 2 Allah subhanahu wata’ala memerintah:

{فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ}

“maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah” QS Al Kautsar 2

2. Begitu juga yang terdapat dalam surah Al Hajj ayat 36 Allah berfirman:

{وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ}

“dan kami jadikan untuk kalian unta-unta itu (kurban) sebahagian dari syi’ar Allah” QS Al Hajj 36

b. Al Hadits

1. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam kitab sunannya dari Ummul Mu’mini ‘Aisyah radiallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alai wasallam bersabda:

ما عمل ابن آدم يوم النحر عملا أحب إلى الله عز وجل من إراقة دم، وإنه لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها وأشعارها، وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان، قبل أن يقع على الأرض، فطيبوا بها نفسا

“tidaklah seorang anak adam melakukan amalan pada hari nahr yang lebih disukai oleh Allah dari menumpahkan darah (kurban). Sesungguhnya kurban itu akan dating pada hari kiamat dengan tanduknya, kukunya dan bulu-bulunya. Dan sungguh darahnya akan jatuh di suatu tempat di sisi Allah sebelum darah itu jatuh ke bumi, maka laksanakanlah kurban itu dengan senang hati” HR Ibnu Majah

2. Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radiallahu ‘anhu beliau berkata:

ضحى النبي صلى الله عليه وسلم بكبشين أملحين أقرنين، ذبحهما بيده، وسمى وكبر، ووضع رجله على صفاحهما

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam perbah berkurban dengan dua ekor kambing yang warna putih bulunya lebih dominan dari warna hitamnya dan bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri seraya mengucap bismillah dan takbir, serta meletakkan kaki beliau di atas tulang rusuk keduanya”. HR Bukhari & Muslim

c. Ijma’

Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili dalam bukunya Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu menerangkan bahwa kaum muslimin bersepakat mengenai disyariatkannya ibadah kurban, beliau menuturkan:

وأجمع المسلمون على مشروعية الأضحية

“kaum muslimin telah ijma’ (sepakat) atas disyari’atkannya Al Udhiyah (kurban)”

Ibadaha ini adalah salah satu ibadah yang disukai oleh Allah subhanahu wata’ala pada hari raya adha. Bagi kaum muslimin yang berkemampuan maka sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah agung ini. Dan yang belum mampu semoga Allah beri rizki untuk bisa melaksanakan ibadah satu ini sebelum Ia panggil menghadapnya.

Allahu a’lam

Muhamad Amrozi




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berwudhu Tanpa Niat, Boleh dan Sahkah?

Air Musta'mal Menurut Empat Madzhab